Makanan Sederhana Cari Sendiri Atau Buat Sendiri


Photo credit to: Retno Kurniawati

Mama mengajariku memasak sejak usia 6 tahun. Memasak nasi dengan cara tim, dan telor tentunya, serta masak sayur sederhana.

Aq ingat masakan yang sangat mudah tapi sangat lezat bagiku saat itu, yaitu saat makan dengan nenekku, ibu abaku. Saat nenek berkunjung, kami pernah saat itu hanya berdua di rumah. Nenek masak nasi, menggoreng ikan asin dan membuat sejenis sambal yang hingga kini adalah favoritq.

Sambalnya sangat mudah, cukup sedia rawit, tomat hijau kecil-kecil segar, tomat merah, bawang merah. Semua mentah, dicuci dan dicincang. Lalu tambahkan gula dan garam dan terasi tentunya. Hanya diaduk rata di mangkuk. Sedapnya nasi hangat, ikan asin dan sambal colo-colo (itu nama sambalnya). Sejak saat itu bahkan telor gorengpun aq makan dengan sambal colo-colo. 

Membuat cemilan sendiri sudah biasa bagi kami adik beradik. Terutama aku dan adik nomer dua. Tepung dapat kami buat jadi 'jemput jemput' manis dengan menambah gula atau asin dengan garam dan potongan bawang. Atau kami bikin pancake ala ala yang kami sebut lempeng. Kadang kami pake baking soda (kalau ada). Nah kadang kami bikin lempeng dari parutan singkong. Parutan singkong cukup diaduk dengan gula, lalu kita panggang seperti bikin pancake. Enaklah buat obat lapar anak-anak yang aktif-aktif ini.

Kami sering nyemil sehat berupa buah. Buah yang banyak dan mudah tumbuh adalah pepaya. Kami sangat suka buat rujak dari pepaya mengkal. Kadang kami buat sambal rujak dengan gula merah, rawit, asam jawa dan terasi, kadang pula kami buat seadanya, kecap dan rawit diberi gula pasir sedikit (di sabah banyak dijual kecap asin, sulit menemukan kecap manis).

Saat kami bermain di kebun kebun (kami pernah tinggal di perkebunan sawit dan pernah juga di perkebunan kakao) kami kadang menikmati buah kakao. Semasa di sekolah, cikgu kami beritahu, pemilik kebun bolehkan ambil bila teringin, asal tak banyak. Anak kecil paling ambil sebiji dua biji dimakan bersama tiga hingga lima anak. Kadang kami menemukan buah yang kulitnya hijau tipis, di dalamnya lembut berlendir berbiji biji hitam, mungkin yang kita kenal ciplukan. Yang matang berwarna kuning, dalamnya manis dan sedikit asam segar. 

Kadang kami memetik kangkung, jamur liar atau pakis. Sedap sekali nanti ditumis mama untuk lauk kami makan petang. Kami suka berebut tombong dari kelapa tua yang mama kupas untuk santan. Sedap, manis, segar dan gurih. 

Saat tinggal di kebun sawit, kami sering menemukan semacam tunas yang bila dicabut akarnya berbentuk semacam kelapa mungil sekali, bila dipecah ada isinya yang berasa seperti kelapa. Kadang kami iseng memanggang buah sawit, rasanya gurih, seperti mentega. Cuma ga banyak kita nyemilnya, berlemak sangat, eneg.

Lanjut lagi nanti ya.

(12/8/2020)